RANGKAIAN FLIP FLOP
Flip Flop dikenal sebagai lampu kedap-kedip, lampu
kelap-kelip (Jawa), dan dikenal juga sebagai lampu yang menyala secara
bergantian.
Rangkaian flip flop adalah rangkaian elektronika yang
menggunakan trigger, dan menghasilkan logika berupa 1 atau 0 pada keluarannya.
Jadi, jika kita menggunakan output berupa LED, maka LED tersebut akan mati dan
menyala secara bergantian.
Prinsip kerja dari rangkaian Flip-flop ini sangat sederhana,
yakni berdasarkan prinsip kerja dari transistor sebagai saklar. Ketika
rangkaian diberi tegangan, maka salah satu transistor memiliki kondisi hidup.
Tak hanya transistor saja yang berperan, namun juga komponen lainnya seperti
kapasitor.
Pada kesempatan ini, saya akan mengenalkan apa saja komponen-komponen
yang digunakan dalam pembuatan rangkaian flip-flop sederhana (terdiri dari 2
lampu LED), dan juga saya akan menjelaskan tahap demi tahap pembuatan rangkaian
flip flop sederhana pada Protoboard/project board.
Berikut ini adalah rangkaian flip-flop yang akan kita buat:
Rangkaian flip-flop
yang satu ini sangat sederhana dengan menggunakan beberapa komponen saja
seperti resistor, kapasitor, transistor, LED, dan baterai. Output dari
rangkaian ini adalah dua buah LED. Sedangkan input tegangannya berupa baterai 3
Volt.
Keterangan gambar
:
R1, R3 : 10KΩ
R2, R4 : 100Ω
D1, D2 : LED
C1, C2 : Kapasitor 1000µF/25 Volt atau Kapasitor 220µF/25 Volt
Q1, Q2 : Transistor dengan nilai seri C9014
B1 : Tegangan 3 Volt
Penjelasan komponen :
1.
Resistor
Resistor adalah komponen elektronika pasif yang
berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam
suatu rangkain elektronika.
2.
LED
Light Emitting Diode (LED) adalah komponen elektronika yang bisa memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan suatu tegangan maju. LED memiliki 2 kaki yaitu anoda yang bernilai positif (+), dan katoda yang bernilai negatif (-). Hal ini bisa di bedakan dari lempengan yang ada di dalam lampu LED, jika lempengannya kecil, maka kaki yang terhubung pada lempengan tersebut bernilai positif. Sebaliknya, jika kaki LED terhubung pada lempengan yang jauh lebih besar, maka kaki LED bernilai negatif.
Perbedaan ini juga bisa diliat dari panjang kaki suatu LED. Kaki LED yang lebih panjang menandakan bahwa kaki LED tersebut bernilai positif.
Tegangan kerja / jatuh tegangan
pada sebuah menurut warna yang dihasilkan :
1. Infra merah : 1,6 V
2. Merah : 1,8 V – 2,1 V
3.
Oranye : 2,2 V
4. Kuning : 2,4 V
5. Hijau : 2,6 V
6.Biru : 3,0 V – 3,5 V
7. Putih : 3,0 – 3,6 V
8. Ultraviolet : 3,5 V
3.
Kapasitor
Kapasitor (Capacitor) atau disebut juga dengan Kondensator
(Condensator) adalah Komponen Elektronika Pasif
yang dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu sementara dengan satuan
kapasitansinya adalah Farad.
Kapasitor elektrolit memiliki 2 kaki yang bernilai positif dan negatif. Kaki kapasitor yang bernilai positif bisa dilihat dari kaki kapasitor yang lebih panjang. Begitu pula sebaliknya. Atau bisa dilihat dari garis putih di lempengan kapasitor. Kaki yang terhubung dengan lempengan putih tersebut adalah kaki kapasitor yanng bernilai negatif/
Cepat atau lambatnya kedipan dalam rangkaian flip flop,
tergantung pada nilai dari kapasitor. Semakin besar nilai dari kapasitor, maka
semakin lambat kedipan pada rangkaian flip flop.
4.
Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang
dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching),
stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya.
Transistor
memiliki 3 kaki, yaitu Collector, Basis, dan Emitor.
5.
Baterai
Baterai (Battery) adalah sebuah alat yang
dapat merubah energi kimia yang disimpannya menjadi energi Listrik yang dapat
digunakan oleh suatu perangkat Elektronik.
Tahapan pembuatan
rangkaian flip flop sederhana bisa dilihat dari video di bawah ini